Rabu, 03 April 2013

masalah singel parents dalam kesehatan masyarakat


konsep keluarga merupakan suatu element terkecil dari masyarakat, yaitu terdiri dari seorang kepala keluarga (ayah) seorang ibu dan anak. masing-masing dari anggota keluarga ini mempunyai perannya masing-masing didalam menjalankan keluarganya, dimana seorang ayah bertugas untuk menafkahi keluarga, seorang ibu harus mengurus dan mendidik anak-anak, dan anak-anak bertugas untuk belajar dengan baik, mematuhi kedua orang tua dan menjalankan semua aturan-aturan yang ada dalam sebuah keluarga tersebut.

hal apakah yang terjadi dengan singel parents ?
dimana kelengkapan keluarga tak lagi utuh, sehingga peran fungsi keluarga dalam hal ini adalah anggota keluarga tak menjadi lengkap ??
istilah ini lah yang sering disebut single parents 
  singel parent adalah seorang ayah atau ibu yang meikul tugasnya sendiri sebagai kepala keluarga dan menjadi seoran ibu.
Singel parents merupakan istilah yang tak asing lagi yang sering kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, dimana istilah ini muncul dikalangan masyarakat karena adanya suatu keganjilan yang ditemui pada sebuah kelarga, tentu saja hal ini dikarenakan karena adanya perpecahan.
Single parents yang berarti orang tua tunggal, dimana dalam sebuah keluarga hanya terdiri dari ayah saja, atau ibu saja dan anak, ketidak lengkapan element inilah yang mencuatkan beberapa sisi dari sosok single parents, dimana seorang ibu atau seorang bapak mengambil alih seluruh keputusan yang ada di keluarga, tanpa melaui musyawarah keluarga.
Mengapa single parents ini bisa terjadi ?
Tentu ada banyak faktor yang mempengaruhi hal demikian, dimana sebuah keluarga sudah tidak berkomitment lagi untuk mempertahankan sebuah keluarganya, tetapi juga karena banyak alasan lain yang menjadi faktor penyebabnya, di antaranya sebagai berikut :
Penyebab dari single parents dikategorikan kedalam 2 macam
1.      Dari keluarga yang sah
ü  Perceraian
ü  Meninggal
ü  Masuk penjara
ü  Study keluar negeri
ü  Keraja di luar negeri

2.      Dari keluarga tidak sah
ü  Kehamilan diluar nikah
ü  Korban perkosaan
Faktor-faktor ini merupakan sebuah polemik yang sangat klasik, dimana sebuah keluarga akan cenderung untuk mengakhiri sebuah pernikahan yang telah dijalin, ataupun sebuah kehamilan yang tak di inginkan karena korban perkosaan atau free seks, ini akan mengakibatkan seorang perempuan untuk membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa kehadiran seorang figure ayah sebagai kepala keluarga.
Disamping itu sebuah keluarga yang tak lengkap (single parents) ini mempunyai dampak yang berarti,  baik secara sosial, ekonomi, psikologi nya. Dimana masing-masing perannya dalam masyarakat yang mungkin akan menguncikan. Adapun dampak dari single parents adalah sebagai berikut :
No
Dampak Positive
Dampak Negative
1
Terhindar dari kontradiktif orang tua dalam keluarga
Perubahan perilaku anak
2
Peran penuh dalam pengambilan keputusan
Perumpuan merasa terkucilkan
3
Anak lebih mandiri dan punya pribadi yang kuat
Psikologi anak akan terganggu


Adapun upaya preventif untuk menghindari terjadinya singel parents ini adalah dengan cara :
1.      Cegah pernikahan usia dini, dan kehamilan diluar nikah
2.      Persiapkan pernikahan dengan baik
3.      Menjaga komunikasi anggota keluarga
4.      Ciptakan kebersamaan dengan sesama anggota keluarga
5.      Meningkatkan spiritual di dalam keluarga.

Maka dari itu pentingnya suatu komitment untuk membangun keluarga sangat harus diperhatikan, utnuk menghindari terjadinya kasus single parent ini. Karena beban yang akan ditanggung oleh keluarga yang single parents ini bukan hanya dari psikologis si orang tua, tetapi juga tumbuh kembang anak, dimana anak akan menanyakan tentang kelengkapan orang tuanya, atau akan merasa terkucilkan ketika ada temannya disekolah yang mengejeknya karena tidak mempunyai keluarga secara utuh.

sebagai tenaga kesehatan, konseling sangat diperlukan dalam membangun kembali kepercayaan diri di keluarga yang broken home, peran keluarga terdekat serta lingkungan sekitar juga akan berpengaruh pula pada tarap perkembangan mental anak
diantaranya :
1. penyesuaian diri terhadap lingkungan
2. penerimaan ibu dan anak di lingkungan keluarga
3.masuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat secara wajar
4.upaya-upaya untuk menyatukan kembali keluarga yang mengalami perpecahan jika kasusnya adalah sebuah keluarga yang di terlantarkan.